Senja Bulan Mei #1
Kakanda Redi
aku rasa,
tawa mesramu terasa lebih manis dari senja kali ini
kucerna suaramu dikejauhan
dari tempatku disini
yang sibuk menyulam layar
maka kuminta angin menghembus ke pulaumu
aku ingin nian ke sana
padamu, wajah bulan mei kala senja.
Mei 2007
Senja Bulan Mei #2
Kakanda Redi
rekah bibirmu yang manja
adalah pesona untuk selalu mengecupmu
dalam sketsa
lebih jauh dari sekedar persimpangan tiga kota
yang kucari ada di rekahmu
malam kelam
pagi pergi
siang membayang
senja
mulai dari bibirmu aku belajar mengeja
inilah pertautan rasa yang paling terasa
Mei 2007
Senja Bulan Mei #3
Kakanda Redi
kujelajahi setiap jengkal tubuhmu
dengan huruf-hurufku
aku penat, tak dapat apa-apa
kaulah makna dari setiap sajak
yang ku cipta.
Mei 2007
Senja Bulan Mei #4
Kakanda Redi
kali ini kucintai kau
kusampaikan lewat desah percumbuan senja dan malam
biar gelap turut menyulam kelam
cintaku padamu adalah ombak
yang menghantam karang
Mei 2007
Senja Bulan Mei #5
Kakanda Redi
mendung yang belajar mengirimkan kecup padamu
mulai merambat
sampai nuansa gelap kian menyengat
adalah perasaan yang tajam
saat penat menjelang
hampir terpejam
aku terhalang petang
saat hendak menjengukmu nanti malam
lalu kembali penat merambat
mengaburkan keadaan
mengaburkan niat
ah, dik…
biar kukirimkan kecup ini nanti malam
lewat untaian perasaan
atau kepada kaki-kaki gerimis yang berserakan
Mei 2007

Tidak ada komentar:
Posting Komentar