Senin, 22 Mei 2017

Sajak-sajak Kakanda Redi

*pernah dimuat di www.sayap-imaji.com

TENANGLAH TENANG, ANGELICA

pada tepi kota-kota yang sepi, malam telah sampai
perjalanan telah selesai

tapi rindu terus memburu temu
memaki tik-tok jarum jam yang terseok-seok
memberi rentang jarak bagi sebuah jumpa

tenanglah, angelica
tak ada yang sia-sia dari setiap kecupan-kecupan mesra
cinta tak akan pernah membentang jurang
cinta tak akan pernah memberi sesat

angelica, pada kecup yang paling sunyi, rasa telah sampai
pencarian telah selesai
terjal perjalanan itu hanyalah bebatu
sedang rindu hanyalah keresahan-keresahan
dan kau; jawab dari segala doa yang terpanjatkan



ANGELICA, ADA APA?

telah kunyalakan lampu-lampu pada bilik dadaku yang sepi
tapi kau malah memadamkannya
lalu pergi

telah kusiapkan telaga bening di mataku untuk kau membasuh diri
tapi kau malah memilih hujan air mata

angelica, ada apa?



PULANGLAH ANGELICA, PULANGLAH

hujan di beranda. hujan di jalan-jalan
tanah basah. mencipta jejak-jejak kepergian
mengabarkan duka bagi malam-malam sendirian

pulanglah angelica, pulanglah
pada rumah yang kehilangan cahaya lampu
pada mata yang rindu kenangan masa lalu



DI DEPAN PINTU, ANGELICA

di depan pintu, angelica. malam kian menua
nyanyian kenangan berkelebat
menarik jatuh air mata

di depan pintu, angelica. angin turun sepoi-sepoi
wajahmu kian lekat pada sajak-sajak pedih
air mata jatuh lagi

di depan pintu, angelica. malam hampir jadi pagi
kutunggu kau. meski percaya dalam hati
kau tak akan pulang lagi



BARANGKALI, ANGELICA

kutata rindu-rindu yang terserak. kenangan-kenangan perjumpaan
senyummu. hangat sebuah genggaman

barangkali tiba-tiba saja kau pulang, angelica
maka kau akan tau
bahwa jatuh cinta kepadamu adalah kerjap mata yang tak ada sudahnya
sampai usai perjalanan usia

[pontianak]
01 – 2017



Kakanda Redi bergiat secara aktif di Forum Sastra Kalimantan Barat. Menulis cerita pendek, novel, puisi, dan cerita anak. Tulisan-tulisannya disiarkan di beberapa koran lokal dan di beberapa antologi. Puisinya masuk dalam antologi puisi Suara Lima Negara, sebuah antologi puisi penyair lima negara Asia Tenggara (Tuas Media, 2012) dan Bayang-bayang Tembawang, sebuah antologi puisi 44 penulis lintas generasi Kalimantan Barat (Pijar Publishing, 2015). Saat ini menetap di Mempawah, Kalimantan Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kakanda Redi; Resa dilukis

Kakanda Redi; Resa dilukis
Anak Papito udah gede. Tambah cantik :-*

Kakanda Redi - Dinda Risti - Rhein Reisyaristie

Kakanda Redi - Dinda Risti - Rhein Reisyaristie
Pulang dari Pantai Kinjil, Ketapang

Kakanda Redi; Rhein Reisyaristie

Kakanda Redi; Rhein Reisyaristie
Ada kucing kesayangan Resa nih.

Kakanda Redi; Resa

Kakanda Redi; Resa
Resa di ruang kerja Mr. Obama

Pondok Es Krim RESA Mempawah

Pondok Es Krim RESA Mempawah
Di-launching tanggal 12 Juni 2017

Kakanda Redi: SAYA INDONESIA SAYA PANCASILA

Kakanda Redi: SAYA INDONESIA SAYA PANCASILA
Memperingati Hari Lahir Pancasila 01 Juni 2017

Pondok Es Krim Resa Mempawah

Pondok Es Krim Resa Mempawah
Kami menawarkan tempat nongkrong lesehan yang Insyaallah nyaman dan santai. Mari berkunjung di pondok kami. Jalan Bahagia Komp. Ruko 8 Pintu, Mempawah.

Istri Kakanda Redi: SAYA INDONESIA SAYA PANCASILA

Istri Kakanda Redi: SAYA INDONESIA SAYA PANCASILA
Dinda Risti turut memperingati Hari Lahir Pancasila 01 Juni 2017

Anak Kakanda Redi: SAYA INDONESIA SAYA PANCASILA

Anak Kakanda Redi: SAYA INDONESIA SAYA PANCASILA
Rhein Reisyaristie turut memperingati Hari Lahir Pancasila 01 Juni 2017

Mas Redi dan De' Yun

Mas Redi dan De' Yun
Lagi jalan-jalan di Wisata Nusantara Mempawah