Selasa, 27 Agustus 2013

Guru - Nano L. Basuki

GURU

Puisi Nano L Basuki

Seorang Guru melepas para siswa di padang belajar. Ia meminta mereka belajar bebas dan bebas belajar. Sendiri ia mengupas berita panas koran lawas. Satu, satu, siswa datang dan lemparkan tanya yang cemas.

Guru! Guru! Bagaimana cara menyusun kata menjadi sebuah puisi?
Bertanyalah pada para penyair!
Guru! Guru! Bagaimana cara paraphrase puisi Tarji?
Bacalah buku catatan terakhir!
Guru! Guru! Bagaimana cara mengajar yang baik?
Beraninya kamu menyindir…
Guru… Bolehkah aku tak lagi memanggilmu… Guru…

Guru perlahan tuntaskan kata kalimat yang menempel pada kertas
Koran diremas
Semakin was-was
Tapi tak jua berbalas
Pontianak, April 2012


Nano L Basuki. Menulis puisi adalah hobi yang membuatnya ketagihan sejak ia duduk di bangku kuliah. Ia pernah belajar bahasa Inggris di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Namun tidak diselesaikannya karena enggan menjadi guru.  Tak putus semangat untuk melanjutkan impiannya menjadi seorang sarjana, ia transfer ke jurusan Sastra Indonesia di universitas yang sama. Tiga tahun selesai. Dua tahun mengajar Play Performance (Drama III) di Jurusan Sastra Inggris USD sembari aktif bermain drama. Alih-alih ingin menjadi pemain drama profesional, ia justru terperosok ke dunia pendidikan: menjadi GURU!  Sebelumnya, puas sudah ia menjadi pemain drama di Teater Ring asuhan Jujuk Prabowo (sutradara teater Gandrik), Teater Seriboe Djendela, dan Bengkel Sastra USD Yogyakarta. Takdir berkata lain, ia memang harus menyerah pada kehendak Yang Kuasa yang mengutusnya terjun di dunia pendidikan formal. Ia melanjutkan studi Akta 4 agar sah menjadi seorang guru. Kini ia sedang melanjutkan studi S2  di Universitas Tanjungpura Pontianak, sembari mengajar sastra di SMP Suster Pontianak.  Selain itu, ia mengajar keterampilan berbahasa di Politeknik Tonggak Equator Pontianak.  Karya yang telah diterbitkan adalah Buah Pena, Wanita-wanita Renta, Delapan Warna, Tiga Merawat Kata, Republik Warung Kopi, dan Sarang Enggang. Sebelum berdomisili di Pontianak, lelaki ini sempat bermukim di Kota Singkawang dan Kabupaten Landak. Dari kampung ke kampung serta dari sekolah ke sekolah ia berkeliling, memotivasi para siswa untuk menulis karya sastra.  Ia dapat dijumpai di nanonoe@yahoo.co.id.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kakanda Redi; Resa dilukis

Kakanda Redi; Resa dilukis
Anak Papito udah gede. Tambah cantik :-*

Kakanda Redi - Dinda Risti - Rhein Reisyaristie

Kakanda Redi - Dinda Risti - Rhein Reisyaristie
Pulang dari Pantai Kinjil, Ketapang

Kakanda Redi; Rhein Reisyaristie

Kakanda Redi; Rhein Reisyaristie
Ada kucing kesayangan Resa nih.

Kakanda Redi; Resa

Kakanda Redi; Resa
Resa di ruang kerja Mr. Obama

Pondok Es Krim RESA Mempawah

Pondok Es Krim RESA Mempawah
Di-launching tanggal 12 Juni 2017

Kakanda Redi: SAYA INDONESIA SAYA PANCASILA

Kakanda Redi: SAYA INDONESIA SAYA PANCASILA
Memperingati Hari Lahir Pancasila 01 Juni 2017

Pondok Es Krim Resa Mempawah

Pondok Es Krim Resa Mempawah
Kami menawarkan tempat nongkrong lesehan yang Insyaallah nyaman dan santai. Mari berkunjung di pondok kami. Jalan Bahagia Komp. Ruko 8 Pintu, Mempawah.

Istri Kakanda Redi: SAYA INDONESIA SAYA PANCASILA

Istri Kakanda Redi: SAYA INDONESIA SAYA PANCASILA
Dinda Risti turut memperingati Hari Lahir Pancasila 01 Juni 2017

Anak Kakanda Redi: SAYA INDONESIA SAYA PANCASILA

Anak Kakanda Redi: SAYA INDONESIA SAYA PANCASILA
Rhein Reisyaristie turut memperingati Hari Lahir Pancasila 01 Juni 2017

Mas Redi dan De' Yun

Mas Redi dan De' Yun
Lagi jalan-jalan di Wisata Nusantara Mempawah