Pay Jarot Sujarwo: Herlina
Pagi.
Angin masih setia merawat dingin. Di langit, awan begitu tipis. Ada
genangan di halaman, bekas sisa hujan tadi malam. Seekor kucing kecil
berlompatan riang di rerumputan setelah mencecap air dari genangan.
Lelaki tua mengayuh sepeda. Nyanyi pipit di reranting. Juga dua ekor
kupu-kupu terbang beriring.
Ini pagi, waktu berjalan begitu
tenang. Di timur, matahari terpaku. Bias sinarnya membelai lukisan
wajahmu. Herlina, kau masih ingatkan tentang wajahmu yang kulukis malam
tadi? Pagi ini, lukisan itu membuat matahari begitu riang. Senyumnya
mengembang. Bergandengan dengan senyummu yang juga mengembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar