dalam air mata yang dia senyumkan
terus berjalan
seiring gerimis mendera dalam tarian
ada juga sajak cinta
yang keluar dari mata basah
saat dia lelah
Anjungan, 25 Desember 2010
10.21 WIB
n.b.
Sajak ini terpikirkan saat singgah di gubuk seorang penjual buah nanas di Anjungan. Aku dan temenku Fitra Rusadi kehujanan. Kami dalam perjalanan menuju kampung tercinta, Sanggau Ledo.
Saat berteduh inilah kulihat seorang kakek yang mendorong sepeda dengan keranjang di kiri dan kanan penuh dengan buah nanas. Tegar sekali. Aku tau dia lelah. Tapi dia tetap melakukannya dengan penuh cinta. Keluarganya menunggu di rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar