selain secangkir hangat teh racikanmu, manis
semua sudah pergi
sebuah pelataran tua, dipan bambu membujur mesra
dan biar aku coba meraba sedikit
entah itu lenganmu, atau apalah
demi kepalaku yang ingin menyandar
demi selarik nafas yang tinggal menunggu dihela
habis sudah
saat bentang hijau sawah disana
dan pinggiran kali yang bergemericik manja
telah berkalipun menyuguhkan siluet senja
semua lewat begitu saja
sama sekali, sama sekali tak pernah punya sisa
sebuah catatan kecil, pada sepi pagi ini
nanti akan kubaca lagi
biar sampai pada suatu masa
kelak, akan kulelehkan air mata
21 Agustus 2010
06.17 WIB
: kepada hidup yang sesekali terasa sangat berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar