atas nama hujan yang mengusir kemarau dengan tergesa
aku masih ingat
petang hari itu
bibirmu selesai kulumat
dengan tergesa pula
lalu apa?
sejengkal menit berjalan lewat
sayap kecilmu rapuh, serapuh sayap kupu-kupu
dicabik pelangi dari negeri entah
dan lalu apa?
tiba-tiba juga hujan kelam menghantam
sepi
dan lalu kita diam.
Pontianak
01 - 2014
15.22 WIB
Label
SAJAK
(89)
KARYA KAKANDA REDI
(60)
CERITA PENDEK
(59)
GALERI
(49)
KISAH
(47)
KARYA TEMEN
(24)
ARTIKEL
(13)
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA
(11)
JALAN-JALAN
(10)
PROFIL SASTRAWAN
(4)
NOVEL
(3)
LIRIK LAGU BAGUS
(1)
Kamis, 01 Juni 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar