kita berdiri, saling mengelukan sepi
pada kaca jendela yang mengabur
cemara merenung, mencipta lagi sebuah sepi
sedang cinta rupanya memang bersayap
terbang ia
pergi
lalu sepi
tak mengapa belum sempat kugenggam jemarimu
sebab sebuah rahasia kadang terlalu kekal
untuk diterjemahkan dalam bahasa sepi
lalu kita berdiri
sendiri
dan sepi
Kakanda Redi
Kakanda Redi
Siantan
06 Agustus 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar