Label
SAJAK
(89)
KARYA KAKANDA REDI
(60)
CERITA PENDEK
(59)
GALERI
(49)
KISAH
(47)
KARYA TEMEN
(24)
ARTIKEL
(13)
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA
(11)
JALAN-JALAN
(10)
PROFIL SASTRAWAN
(4)
NOVEL
(3)
LIRIK LAGU BAGUS
(1)
Selasa, 05 Agustus 2014
Kakanda Redi: Edisi jalan-jalan ke kebun Mbah Win
Tuh, kebun tomat Mbah Win yang gak lama lagi bakal panen.
Cakep banget deh ah...
Resa: V-Ixion yang gue tunggangi ini adalah hasil panen cabe dan tomat loh pemirsa. Motor Om Dian nih.
Hari ketiga liburan: Menjelajah pasar Sanggau Ledo
26 Juli
2014
Agenda pada
liburan hari ketiga di Sanggau Ledo kali adalah: kami akan menjelajah pasar
Sanggau Ledo. Bapak mau belanja untuk kebutuhan warung. Aku, Resa, dan mamaknya
mau jalan-jalan saja.
Sebelumnya
kami singgah ke bengkel dulu. Aku mau ganti gear motorku. Udah lancip. Gak enak
lagi kalo dipake jalan.
Yang bagus
adalah, biaya ganti gear dibayarin sama ibu. Hahahaaaa… alhamdulillah, ngirit
pengeluaran.
Yang bagus
lagi, pas nyampe bengkel, bapak ngecek ban luar yang belakang. Kata bapak, ban
luar yang belakang udah sangat tipis. Ganti saja. Dan… dibayarin juga. Huaaaaaahahahahaaaaa…
cakep dah kalo gini urusannya. Terima kasih bapak dan ibu. Heheheeee…
Kelar ngebengkelin
motor, baru kami belanja kebutuhan warung. Belanjaannya gak terlalu banyak. Cuma
satu kardus. Itu pun gak besar kardusnya.
O iya,
ibu ada nitip beli carger Hp Nokia. Hp ibu yang bagus tuh rusak ceritanya. Jadinya,
balik lagi ke Nokia senter. Nah, pas nyari carger Hp inilah kami menjelajah
pasar Sanggau Ledo. Bapak nunggu di warung tempat belanja tadi.
Padahal udah
mau lebaran, tapi kok pasar biasa aja ya? Maksudku, gak serame dulu. Kemaren,
pas nyampe Bengkayang, pasar Bengkayang juga gak terlalu gimana-gimana. Sepi. Seperti
bukan mau lebaran. Kalo dulu, jangankan mau lebaran, hari-hari biasa saja pasar
selalu membeludak. Penuh. Gak tau deh kenapa kok tahun-tahun belakangan ini
pasar jadi tambah sepi.
Oke lah.
Kita tinggalkan soal menjelajah pasar.
Sorenya,
kami menjelajah ladangnya Om Win. Yang berangkat ada aku, mak Resa, Resa, Arie,
Putri, dan Dhea. Di ladang, Om Win dan Lik Kus lagi panen cabe dan tomat. Apalagi…
poto-poto lah udah. Hahahaaaaa…
Resa suka
loh diajak main di tepi kali. Apalagi pas ngelihat Dhea mandi. Wah, suka Resa
ngelihat air kali yang berkecipak. Sesi poto-poto gak akan pernah terlewatkan
lah pokoknya.
Jam lima
lewat, kami pulang. Mak Resa udah mau buka puasa. Today, aku gak puasa lagi. Asttttt…
Segitu dulu
postingan tentang kegiatan hari ini.
Sebait Balada Sepi
kita berdiri, saling mengelukan sepi
pada kaca jendela yang mengabur
cemara merenung, mencipta lagi sebuah sepi
sedang cinta rupanya memang bersayap
terbang ia
pergi
lalu sepi
tak mengapa belum sempat kugenggam jemarimu
sebab sebuah rahasia kadang terlalu kekal
untuk diterjemahkan dalam bahasa sepi
lalu kita berdiri
sendiri
dan sepi
Kakanda Redi
Kakanda Redi
Siantan
06 Agustus 2014
Hari Kedua Liburan, Kulihat Senyum Ibu dan Bapakku yang Kian Mengembang
25
Juli 2014
Hari
ini adalah hari kedua liburan di Sanggau Ledo. Gak ada yang aku perhatikan
selain senyum orang tuaku yang kian mengembang sepanjang hari. Terutama ibu. Ibu
sepertinya sangat senang dikunjungi oleh cucunya. Apa yang diminta Resa pasti
dikasih. Gak peduli isi warung diobrak-abrik sama Resa. Semua kue yang kiranya
Resa doyan, pasti dikasihkan. Susu kemasan, walaupun Resa baru buka dan masih
ada sisa, ibu gak marah saat Resa buka lagi susu yang baru.
Sepanjang
hari ini gak banyak kegiatan yang aku lakukan. Aku kembali berpuasa. Resa lebih
sering turun, main tanah dengan Dhea, anak Bulek Rini. Dhea telaten dan sabar
momong Resa.
Resa
lantas jadi manja. Hahahaaaa… Lantaran ada yang ngebelain kalo dia lagi nakal. Aku
dan mamaknya jadi gak bisa marahin. Beuhhhh…
Its
ok. Kita gak bakal tau gimana sayangnya nenek ke cucu sebelum kita jadi tua dan
punya cucu sendiri.
Kakanda
Redi
Minggu, 03 Agustus 2014
Sanggau Ledo, Akhirnya Kami Pulang
24
Juli 2014
Aku selalu
menantikan hari ini, hari dimana aku bisa pulang kampung bersama keluarga
kecilku tercinta. Setelah penat bekerja, penat juga menunggu libur, pada
akhirnya hari yang aku tunggu sampai juga. Aku bahagia. Sekali lagi, aku bahagia.
Perjalanan
kami mulai dari Pontianak, tepat pukul 06.30 Wib. Meski dadaku berdebar-debar
sebab menanggung rindu yang sangat, tetap saja aku membawa motor dalam
kecepatan yang terkontrol. Aku membawa serta istri dan putri kecilku tercinta. Jangan
sampai sebab mengejar rindu untuk pulang, keluargaku kenapa-kenapa di jalan. Jangan
sampai.
Selama
di perjalanan, kami sering berhenti untuk istirahat. Singgah di tepi
persawahan, di bawah pohon yang rindang, menggelar mantel, baring-baring. Sungguh
sedap.
Kira-kira
jam setengah satu siang, kami sampai di rumah Sanggau Ledo. Satu hal yang
membuatku takjub, di halaman rumah sudah ada warung sembako punya ibuku. Hahahaaaa…
aku pura-pura jadi pembeli. Aku teriaki nama ibuku. Ibuku keluar dan…
TARAAAAAAA… ibuku kaget dan langsung bahagia. Bapak dan Wahyu langsung ikut
keluar. Resa langsung digendong. Letihku seketika hilang dan aku ingin segera
menjelajah warung.
Ah,
tidak, ada satu hal yang paling ingin aku lakukan. Aku ingin ke rumah Mak Kung.
Aku ingin sungkem. Minta maaf lantaran saat Pak Kung pergi, aku gak bisa
pulang.
Sore,
aku meluncur ke rumah Mak Kung. Resa sangat bahagia. Kandang sapi adalah tujuan
pertama. Pohon rambutan juga kebetulan berbuah lebat. Sungguh, pulang kampung
yang membahagiakan.
Aku hanya
ingin agar hari ini jangan cepat selesai.
Kakanda
Redi
Langganan:
Postingan (Atom)