Temen gue, si Danu Priyadi, nulis puisi lagi. Setelah sekian judul puisinya gue ketawain dan gue caci maki, akhirnya Danu berhasil juga nulis puisi yang (menurut gue) lumayan oke. Hueeeheheheheheheheheeee...
Menurut gue, puisi yang dia kasih judul Tepancit, eeeeh, GERIMIS ini udah mulai menemukan bentuk. Permainan bunyi yang dia pake udah sip. Ibarat buah, puisi ini udah mulai oren, udah hampir mateng. Tinggal nunggu bentar lagi, pasti buah seperti ini jatoh dan siap dinikmati banyak orang.
Yuk ah, kita intip, kayak apa sih puisi yang dia bikin.
Yuk gan, cekicroottttt...
Danu Priyadi, dalam buah pena-nya...
GERIMIS
biarkan aku merindukanmu gerimis
hingga kau terus membuatku mengemis
butir air yang mendarat di atap
sepertinya telah lenyap
lelah aku menunggumu sampai malam
sampai terlelap
16 Maret 2014
00.44 WIB
GIMANA??? Manteb kan???
Good job, guys. Nulis lagi. Asah lagi kemampuan elo berimajinasi.
DANU PRIYADI
Sedang berada di Candi Prambanan
Label
SAJAK
(89)
KARYA KAKANDA REDI
(60)
CERITA PENDEK
(59)
GALERI
(49)
KISAH
(47)
KARYA TEMEN
(24)
ARTIKEL
(13)
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA
(11)
JALAN-JALAN
(10)
PROFIL SASTRAWAN
(4)
NOVEL
(3)
LIRIK LAGU BAGUS
(1)
Sabtu, 15 Maret 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar